Setelah hujan mengguyur kota dimana kami berada, lalu
menyantap mie ayam sebagai menu makan siang, dan Mba Althaf tertidur pulas
setelah asyik diam-diam memainkan bedak dan menaburkannya ke seluruh kaki serta
karpet J
Alhamdulillah bisa kembali membuka diskusi singkat bersama suami.
“Yah, jika aku harus memulai kegiatan sebagai habit untuk
menjadi core dalam perbaikan diri aku, ayah, atau anak kita, menurut ayah apa
yang harus aku mulai?”
![]() |
Pict Source: instagram.com/ens2e |
Lalu suami saya berpikir dan terdiam. “Bun, gimana kalau
kita mulai dengan rutin sholat dhuha di setiap harinya?”
Saya terdiam dan kemudian mengangguk.
Sebenarnya, saya memiliki banyak sekali hal yang ingin mulai
dilakukakan untuk menjadi kebiasaan baik. To be totally honest, saya masih
memiliki banyak kelemahan terutama dalam manajemen diri, waktu, serta energi. Bahkan
sebelum resign, masih banyak hal yang membuat saya messed up seperti
pengeluaran membengkak karena jarang memasak, merasa memiliki sedikit sekali
waktu dan sangat kelelahan dalam menjalani rutinitas, serta sering berdebat
cantik-ganteng dengan suami tentang permasalahan-permasalahan sepele yang inti
masalahnya hanya karena kelelahan dan butuh perhatian lebih 😝 itulah mengapa saya
pikir saya harus mulai memperkuat konsistensi dan menciptakan pola hidup serta
habit yang lebih baik.
Dan mengapa saya harus mendiskusikan terlebih dahulu
dengan suami? Tentunya saya membutuhkan supervisor dan pengingat ketika suatu
saat saya lalai, lupa, atau sengaja meninggalkan kegiatan tersebut. Berjalan bersama
sambil berpegang tangan juga terasa lebih baik😻
Alhamdulillah, setelah mempelajari hal baru di kelas calon
peserta Bunda Sayang IP Bogor bersama wanita-wanita hebat disana, api di diri saya mulai kembali menyala. Banyak peneliti,
pakar, bahkan penasihat yang menganjurkan setiap insan agar membiasakan suatu kegiatan
dalam 21 hari, 30 hari, 40 hari, 90 hari bahkan 6 bulan untuk bisa membentuk
kegiatan tersebut menjadi kebiasaan dan bahkan gaya hidup.
Jika diingat, sebenarnya Nabi Muhammad SAW juga pernah
bersabda tentang hal ini, walaupun konteksnya dalam hal ibadah, namun jika
diniati untuk ibadah maka kegiatan tersebut InsyaAllah akan berbuah pahala,
bukan? J
”Wahai manusia, lakukanlah amalan sesuai dengan kemampuan
kalian. Karena Allah tidaklah bosan sampai kalian merasa bosan. (Ketahuilah
bahwa) amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang ajeg
(berkelanjutan) walaupun sedikit.” – Hadits Riwayat Muslim.
Dan mengapa harus memilih Sholat Dhuha?
Karena hakikinya kita diciptakan Allah di dunia ini bukan
untuk apapun melainkan untuk beribadah kepada-Nya bukan? Saya cukup sedih jika
mengingat 24 jam yang Allah berikan setiap hari namun ketika berpikir cukupkah
perbuatan dan amalan tersebut memperberat timbangan amal baik saya di akhirat
nanti?
![]() |
GIF Source: Tumblr |
Kami yakin, dengan kami mengawali hari dengan beribadah,
InsyaAllah semua kegiatan baik lain yang kami rencanakan akan berjalan dengan
lancar. Jika melibatkan Allah dalam segala hal maka Allah akan banyak mengirimkan
pertolongan, bukan? Jika mengutamakan Allah dalam setiap hari maka Allah akan
mempermudah segala hal, bukan? Jika kita lebih mencintai Allah maka Allah akan
dengan mudah memberikan apa yang kita butuhkan, bukan?
Saya mulai menciptakan afirmasi positif tentang menjalani
kegiatan ini di setiap harinya. Mudah-mudahan Allah permudah pagi hingga malam
kami, Allah perluas hati kami dan jauh dari rasa kekurangan, serta Allah
menumbuhkan kembali bunga serta semangat baru di diri saya untuk menjadi anak,
wanita, istri serta ibu yang lebih baik lagi.
#SemangatBundaSayang
#IPBogorBergerak
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.