Thursday, December 14, 2017

Bermuara pada Alqur'an dan Alhadits dalam Mendidik Anak

Seperti layaknya Nabi Muhammad yang mencintai anak-anak dengan penuh kelembutan, kita seharusnya bisa menjadikan Rasulullah SAW tersebut panutan terbaik dalam menentukan 'tipe' apakah kita dalam mendidik anak.

Banyak hadits shohih yang menjelaskan bahwa Nabi Muhammad memperlakukan anak-anak dengan penuh kelembutan dan kasih sayang. Namun pada kenyataanya, setelah saya menjadi seorang ibu, praktik tersulit yang sering saya temui adalah menjaga emosi tetap stabil.

مِنْ مَوُلُودٍ إِلاَّ يُوْلَدُ عَلىَ الْفِطْرَةِ، فَأَبَوَاهُ يُهَوِّدَانِهِ أَوْ يُنَصِّرَانِهِ أَوْ يُمَجِّسَانِهِ، كَمَا تُنْتِجُ الْبَهِيْمَةُ بَهِيْمَةً جَمْعَاءَ هَلْ تُحِسُّونَ فِيْهَا مِنْ جَدْعَاءَ؟
“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan fitrah. Maka kedua orangtuanya lah yang akan menjadikannya sebagai Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?” - Shohih Al-Bukhari


Anak bagaikan kertas putih dan orangtuanya lah yang menentukan, apakah dia akan menjadi baik atau buruk. Suami saya selalu berkata bahwa menjadi Ibu yang baik tidak mudah dan tidak semua wanita bisa melakukannya. Karena apa? Wanita digariskan untuk menjadi motor dalam keluarga. Tanpa wanita, anak tidak terlahir. Tanpa masakannya, anggota keluarga tidak tumbuh. Tanpa kegigihannya, anggota keluarga akan lusuh. Tanpa keikhlasannya, anggota keluarga akan penuh dengan peluh dan emosi yang tidak stabil.

Sering kita membaca banyak hal tentang sikap-sikap yang harus dimiliki seorang ibu. Mulai dari anggapan kekinian seperti me time si ibu, menjaga kewarasan dan hal lainnya yang mungkin anda lebih ketahui.

Untuk membentuk anak dengan hati dan cinta adalah hal terbaik yang seorang ibu (dan ayah) bisa lakukan. Menurut saya, cinta adalah tetesan dari surga, penuh dengan kasih sayang, toleransi, pengertian dan perjuangan untuk menjaganya jauh dari hal-hal yang akan mengotori tetesan dari surga tersebut.

Saat kita mencintai sesuatu atau seseorang, kita tidak akan membiarkannya terperangkap dan berakhir dengan dilahap oleh keburukan. Maka dari itu, wahai diriku, dan semua wanita yang sedang membaca ini:

• Cintailah dirimu sendiri terlebih dahulu. Kamu memiliki kekuatan dalam diri yang tidak akan berhasil bangkit jika bukan dirimu yang berusaha membangkitkannya

• Selalulah bermuara kepada Alqur'an dan Hadits dalam mendidik anak. Perkenalkan mereka akan siapa Tuhan mereka, Junjungan mereka dan untuk apa kita hidup di dunia ini

• Jagalah emosi agar tetap stabil. Tidak selalu dengan me time ke salon atau menonton drama seharian dan tidak masak. Mendekatlah lebih kepada Allah dan ceritakan segalanya agar Dia yang menuntun mu dan hati mu tetap dalam sobron

Semoga bermanfaat, wahai wanita yang penuh manfaat :)

#Day1
#ODOPPreMatrik
#MulaiMenulis
#IIPBogor

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.