Tuesday, March 27, 2018

Social Venture

March 27, 2018 0 Comments

Bismillahirrahmanirahim

Mungkin ada dari beberapa orang mengajukan pertanyaan, Devi selama ini ngapain? IIP itu apa? Kenapa harus blogging? dan sebagainya.

IIP atau Institut Ibu Profesional adalah komunitas para ibu yang memiliki kepedulilan tinggi terhadap peningkatan kualitas hidup berbangsa dan bernegara melalui pendidikan anak dan keluarga.
Bisa disebut komunitas ini merupakan sebuah perkuliahan untuk para ibu yang ingin menjadikan dirinya lebih profesional dalam mendalami perannya.

Berkaitan dengan Nice Homework, kini saya dan teman-teman lain sudah sampai pada NHW terakhir, NHW #9, tentang Bunda sebagai Agen Perubahan.

Jika diruntut, NHW 1 sampai NHW 9 merupakan kesinambungan yang bisa mendukung para ibu untuk menjadi seperti apa yang tertulis diatas tadi. Ya, agen perubahan.

Yang bisa saya tarik sebagai kesimpulan, pada kelas Matrikulasi ini semua peserta perkuliahan diminta untuk merancang silabus serta kurikulum kehidupannya untuk menebar manfaat di lingkup keluarga dan sosial, secara passionate dan kontinyu. Sama halnya dengan sebuah sekolah, jika sekolah tidak memiliki silabus dan kurikulum yang jelas, akan apa visi misinya, indikator pencapaian setiap pembelajaran dan kegiatan, maka yang akan terjadi adalah sekolah dengan keputusan last minutes, tidak terarah dan sulit untuk mencapai satu tujuan yang jelas dan solid.

Di NHW 9 ini, saya diminta untuk mencari solusi terbaik diranah keluarga dan sosial memanfaatkan ketertarikan minat yang ada di NHW sebelumnya, untuk pada akhirnya bisa membuat social venture dengan rumus PASSION + EMPHATY.

Sebelum membaca lebih lanjut, apa itu Social Venture?
Adalah suatu usaha yang didirikan oleh seorang social entrepreneur baik secara individu maupun organisasi yang bertujuan untuk memberikan solusi sistemik untuk mencapai tujuan sosial yang berkelanjutan.

Sedangkan social entrepreneur adalah orang yang menyelesaikan isu sosial disekitarnya menggunakan kemampuan entrepreneur.

My Personal Social Venture Targets


Passion atau ketertarikan minat saya ada dalam bidang pendidikan. Dan biidznillah saat ini saya menjadi seorang guru kelas satu SD di Noori Primary School. Saya juga sangat tertarik dengan dunia psikologi, terutama Child Psychology (psikologi anak) dan Human Psychology (psikologi manusia). Kebetulan, saat ini saya adalah salah satu mahasiswi yang sedang mengambil program studi Teknologi Pendidikan, yang memiliki mimpi untuk menjadi guru, pendidik, trainer serta motivator khususnya dalam bidang pendidikan anak dan orangtua.

Dalam pendidikan, niat untuk mencari uang sama sekali tidak cukup jika ingin menjadi seorang guru dan atau edukator yang profesional.

Karena mengajar dari hati akan memunculkan kepercayaan diri, semangat dan inovasi untuk membuat peserta didik menjadi lebih antusias untuk mencari dan mendalami ilmu.

Untuk mencapai social venture, dibutuhkan rumus passion + emphaty. Isu-isu sosial yang saya hadapi di sekitar keluarga serta masyarakat adalah anak-anak yang memiliki semangat yang sangat kurang untuk belajar, anak-anak yang kecanduan akan layar dan gadget, orangtua yang terlalu sibuk dan malas untuk memberikan stimulus lebih dalam masa-masa perkembangan anak, serta orangtua yang terjebak dalam ketidaktahuan tentang pendidikan anak.

Maka ide dan mimpi saya dalam hal ini adalah untuk merintis sebuah pre-school, playgroup atau kindergarten yang berbasis kepada pendidikan islam serta character building. Saya juga sangat ingin membuat perpustakaan anak atau taman baca sehingga minat membaca pada anak akan terus meningkat. Saya juga ingin mempelajari teknik serta menjadi story teller untuk anak mengingat kegiatan menceritakan cerita atau membacakan buku kepada anak merupakan salah satu cara efektif untuk menanamkan banyak nilai kehidupan. Selanjutnya, jika saya diizinkan untuk lulus dan berhasil dalam kuliah saya, saya ingin menjadi trainer untuk edukator dan guru-guru pra-sekolah serta sekolah dasar, serta ingin mencoba membuat buku cerita anak, dan ingin menjadi salah satu penyiar di sebuah radio pendidikan.

Those are my current jobs, current dreams, and insyaallah will be my future jobs. Aamin J

Sunday, March 18, 2018

Makna Sejati Sebuah Produktivitas

March 18, 2018 0 Comments

Bismillahirrahmanirrahim

Materi di pekan 8 kelas matrikulasi batch 5 ini membahas tentang misi spesifik hidup dan produktivitas. Setelah saya kunyah baik-baik materi yang diberikan pekan ini, lagi-lagi saya terenyuh dan berpikir dalam-dalam, betapa Allah menginginkan kita mempelajari banyak sekali hal bahkan untuk sesuatu yang sudah terlewat.

Setelah berusaha mencari dan memahami apa misi hidup kita, sampai membuat kuadran aktivitas yang saya bisa dan saya suka, tibalah saya tertegun lagi saat membaca salah satu tagline yang berbunyi “Jadilah profesional dan rezeki akan mengikuti. Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan, bukan bersungguh-sungguh karena uang.”

Bahwa menjadi produktif bukan sekedar mendapat lebih banyak kantong uang, namun bagaimana aktivitas yang profuktif tersebut menambah kedekatan kita kepada Allah, melekatkan diri kita dalam memerani seorang istri dan ibu, serta seberapa manfaatkah diri kita untuk semesta.

Ketika Allah memberi kita sebuah kemampuan, maka jalani. Karena bisa jadi itulah misi hidup kita yang sebenarnya. Jangan biarkan kita menjadi salah satu manusia paruh baya yang bingung akan fungsi dirinya sehingga hal tersebut disebut dengan mid-life crisis yang dialami sebagian orang. Sad to say.

And after all, sedari tadi yang saya pikirkan saat menulis ini adalah, bagaimana sehingga nanti Mba Althaf dan adik-adiknya tidak “terlambat” dalam menemukan misi spesifik hidup dan potensi dirinya yang sesuai fitrah akan mereka alami dalam masa pre-aqil baligh (10-13 tahun) atau saat memasuki usia aqil baligh (14 tahun keatas). Semangat! :’)

Setelah melihat kembali ke ranah kuadran aktivitas yang saya bisa dan suka di NHW 7, maka akan saya tarik aktivitas sebagai Educator sebagai aktivitas yang saya pilih. Alhamdulillah, biidznillah Allah dengan jalan skenarionya yang penuh kejutan mengantarkan saya ke dunia ini tepat setelah saya meninggalkan dunia sekolah menengah atas.

Namun, masih ada 3 elemen yang mendukung misi spesifik hidup dengan produktivitas. Yaitu Be, Do, dan Have.

Mental seperti apa yang harus saya miliki untuk menjadi apa yang saya inginkan (be)? Adalah mental yang penuh dengan ketulusan dan kesungguhan. Bahwa mendidik bukan hanya mengajarkan ilmu bersumber buku, atau menyuruh peserta didik mencatat puluhan kata di papan tulis. Namun bagaimana saya bisa melihat perkembangan menyeluruh dari segi kognitif, sosial emosional serta moral dengan berdasar ketulusan hati, karena hal itu bukan sesuatu yang mudah. Siapa saja mampu, namun tidak mudah.

Apa yang harus saya lakukan untuk bisa menjadi apa yang saya inginkan (do)? Jelas bahwa saya harus terus belajar. Karena saat menjadi seorang guru, dosen atau seorang pakar pendidik lainnya, waktu belajar saya yang sesungguhnya adalah ketika saya menghadapi mereka para peserta didik. Teori akan banyak memenuhi otak saya, namun semua itu hanya bisa terealisasi saat saya bisa mengalirkan ilmu dengan menggunakan hati sebagai dasarnya. Hal kedua setelah belajar adalah improvisasi diri, selalu melakukan evaluasi atas apa yang kurang entah dalam metode maupun materi saat saya mengenakan gelar sebagai seorang pendidik.

Apa yang akan saya lakukan ketika saya sudah memiliki yang saya harapkan (have)? Maka saya akan terus mengalirkan ilmu kepada anak-anak saya khususnya, dan peserta didik saya umumnya, sehingga ilmu yang pernah terpatri tidak akan berhenti dan mati. Terlebih jika itu bisa menjadi jariyah dan bermanfaat dalam ranah sabilillah.



Tentang dimensi waktu…

Lifetime Purpose
Dalam kurun waktu kehidupan saya, saya ingin menjadi seorang istri dan ibu pembelajar dan pendidik yang handal. Menjadi kebanggaan keluarga dan menjadi media Allah dalam menjadikan anak-anak salih dan saliha. Terus menebar kebermanfaatan bagi keluarga dan sesama. Insyaallah aamiin.

Strategic Plan
Dalam kurun waktu kehidupan saya selama 5-10 tahun kedepan, saya akan berusaha untuk menyelesaikan studi hingga strata 3, insyaallah. Terus menabung mimpi untuk menjadi seorang dosen yang tetap bisa produktif dari dalam rumah, menjadikan keluarga saya pusat bisnis dan produktivitas saya tanpa menghabiskan banyak waktu diluar rumah. Insyaaallah aamiin.

New Year Resolution
Dan yang ingin saya capai dalam kurun waktu satu tahun adalah menjadi pribadi yang lebih profesional dalam membagi waktu, mengatur emosi serta mendapat nilai baik dan mampu mendalami setiap ilmu yang saya dapat di perkuliahan untuk saya praktikkan dalam ranah domestik (membuat kurikulum pembelajaran untuk Mba Althaf) dan ranah sosial (menjadi guru yang profesional untuk murid-murid saya)



Devi, ingin berubah atau kalah? Start now!

Tuesday, March 13, 2018

Antara Bakat dan Seorang Devi

March 13, 2018 0 Comments

Bismillahirrahmanirrahim

Berupaya untuk kembali produktif setelah diqodar sakit berbarengan dengan Mba Althaf pekan lalu. Cukup sedih ketika Nice Homework ke 7 ini tidak diselesaikan tepat waktu, namun insyaAllah banyak hikmah yang bisa saya gali dari banyak hal yang terjadi pekan lalu :')

Setelah menggali banyak ilmu dan mengaplikasikannya dalam NHW 1-6 serta keseharian, di NHW ke-7 ini saya diminta untuk memastikan dan mencocokkan kembali apa yang sudah saya rancang selama ini dengan test kepribadian, talent mapping atau personality test apapun yang tools nya membantu saya menemukan hal paling cocok dan tidak cocok antara kegiatan saya dengan kepribadian saya.

Hogwarts banget, Dev? Wkwk ~

Sebenarnya saya sudah pernah mencoba mengikuti free test di personalityperfect.com dan hasil yang saya dapatkan, saya merupakan pribadi dengan personality INFJ, dengan kesimpulan hasil sebagai berikut:

You are INFJ (Introverted Intuitive Feeling Judging) - The Counselor
Is this you?
• Passionate about their ideas and dreams
• Warm, caring and approachable to other people
• Tactful, helpful, sensitive and cautious
• Can read and understand other people
• Trust their gut feelings
• Find it hard to open themselves to people, but value relationships deeply
• Overflow with ideas and creativity
• Like organizing and systematizing things, especially at work

Lalu, saya mencoba rekomendasi kedua yaitu mencoba test yang ada pada www.temubakat.com
Hasil yang saya dapatkan disana adalah sebagai berikut:


Devi Rahmayanti's Strength Typology Result
DEVI RAHMAYANTI, anda adalah orang yang dapat merasakan perasaan orang lain baik sedang gembira maupun sedang sedih, banyak ideanya baik yang belum pernah ada maupun dari pikiran lateralnya, selain memiliki sifat analitis juga banyak idea, selalu ingin memajukan orang lain dan senang melihat kemajuan orang, analitis dan senang berkomunikasi, senang mengkomunikasi ideanya, suka mengumpulkan berbagai informasi atau teratur, senang memotivasi dengan berbagai cara ada yang melalui sifat periangnya ada yang melalui sifat empatinya ada juga karena selalu ingin memajukan orang lain.

Dari hasil tersebut, saya memiliki bakat untuk menjadi seorang caretaker, creator, designer, educator, interpreter, journalist, dan motivator.

Sedangkan saya memiliki Strength Cluster sebanyak 29% dalam kemampuan generating idea (right brain), 29% dalam kemampuan networking (working with others), 29% dalam kemampuan elementary (language and administration), dan sisanya adalah 19% dalam servicing (serving others).

Setelah mengetahui hasil bakat dan kekuatan yang kepribadian saya miliki, saya diminta untuk menentukan 4 kuadran dan nantinya akan dikorelasikan antara kegiatan yang cocok untuk saya jalani dan tidak cocok untuk saya jalani, sehingga kedepannya semua lebih teratur dan bisa dijalani dengan penuh syukur serta bahagia dalam menjalani peran untuk bisa lebih produktif dan bersinergi meski tidak keluar dari rumah. Aamiin :’) *ingin menangis*

Kuadran 1: Aktivitas yang saya suka dan saya bisa, merupakan aktivitas sebagai Educator, Motivator dan Journalist

Kuadran 2: Aktivitas yang saya suka tetapi saya tidak bisa, merupakan aktivitas sebagai Designer

Kuadran 3: Aktivitas yang saya tidak suka tetapi saya bisa, merupakan aktivitas sebagai Caretaker dan Interpreter

Kuadran 4: Aktivitas yang saya tidak suka dan saya tidak bisa, merupakan aktivitas sebagai Creator

Kurang lebih seperti itulah pemetaan bakat dengan kegiatan yang bisa saya kerjakan dalam memanfaatkan waktu di dunia sebelum kembali kepada-Nya. Semoga selalu Lillahi Ta’ala.

Saturday, March 3, 2018

Kandang Waktu

March 03, 2018 0 Comments
Bismillahirrahmanirrahim

We've touched on the 6th NHW this week! Selesai lah sudah hiruk pikuk weekday minggu ini. Rehat sejenak dan berusaha refresh otak dan hati untuk minggu selanjutnya. Di pekan ini saya belajar tentang menjadi seorang ibu sebagai manajer keluarga yang handal. Cukup berat kelihatannya, bukan?

Begitulah seorang wanita digariskan dalam menjalani perannya, semua akan menjadi lebih penting dan mulia terutama ketika ia menjadi seorang istri dan ibu. Di materi pekan 6 kelas matrikulasi IIP Bogor ini, saya cukup tertampar saat materi kelas memberikan pertanyaan berupa "Sudahkah kamu menjalani peran sebagai seorang ibu karena panggilan hati?  Hanya sekedar menggugurkan kewajiban? Atau bahkan hanya ingin bersaing dengan atap orang lain?"

Ketika anakmu tertidur dan kamu merasa lega karena bisa mengerjakan pekerjaan lain atau sekedar beristirahat, apakah itu berarti kamu menjalani peran sebagai ibu karena panggilan hati atau hanya asal kerja?

Saya masih sangat jauuuh untuk memenuhi kriteria sebagai ibu profesional yang menjalani peran dari dalam hati, bukan asal kerja, bukan kompetisi. Semoga Allah memudahkan segala niat baik dengan perantara IIP dan menggerakkan hati untuk segera membuat perubahan besar.

Setelah melalui kelima NHW yang masih berkesinambungan dengan NHW keenam ini, kali ini saya diminta untuk mencari 3 hal penting dan 3 hal yang sangat tidak penting dalam kegiatan harian, menentukan 3 kegiatan penting untuk menjadi aktivitas dinamis, mengumpulkan aktivitas rutin, lalu memulai untuk membuat Kandang Waktu dengan mematuhi cut off time.



Tiga aktivitas sangat tidak penting yang terselip dalam kegiatan saya adalah:
  • Bersosial media
  • Bersantai dan istirahat terlalu lama sepulang kerja bahkan sambil menonton film/drama serial
  • Merapihkan hal yang tidak urgent, seperti mengatur folder file di laptop atau menghapus e-mail di inbox, sampai lupa waktu dan kewalahan saat sadar pekerjaan penting lain belum selesai 💔
Dan, tiga aktivitas terpenting saya adalah:
  • Ibadah dan dedikasi sabilillah (mengikuti acara pengajian, mengisi kegiatan kajian dan atau tahfidz Qur'an)
  • Family Affairs (membersamai Mba Althaf, quality time dengan suami)
  • Self Improvement (mengajar Primary 1, kuliah)
Sehingga saya tarik tiga hal terpenting dari pemaparan diatas, yaitu membersamai Mba Althaf, kuliah, dan menjalani peran sebagai guru, yaitu mendidik dan mengajar.

Istilah Kandang Waktu yang diberikan oleh IIP ini terbagi menjadi 2, yaitu jadwal rutin dan jadwal dinamis. Jadwal rutin memang perlu dilakukan dalam keseharian dan tidak bisa diganggu gugat, seperti sholat, makan, membereskan rumah, dan lainnya. Sedangkan jadwal dinamis merupakan aktivitas penuh kesadaran yang mendukung saya untuk mencapai visi serta misi untuk menjadi lebih profesional dalam peranan.

Jadwal rutin saya dimulai dari pukul 03.30 - 6.30. Setelah itu berangkat kerja. Sedangkan jadwal dinamis saya adalah 8 to 4, setelah itu memulai kegiatan dinamis lagi dari pukul 17.00 - 22.00

03.30: Wake up, menyiapkan bekal untuk suami, menemani suami berangkat kerja
04.00: House chores 1
05.00: Sholat, membaca Al-Qur'an, muroja'ah dan menambah hafalan
05.30: House chores 2
06.30: Sarapan lalu berangkat kerja
08.00: Bekerja, membuat lesson plan, merencanakan pembelajaran Mba Althaf
16.00: Pulang kembali kerumah dan berbelanja bahan makanan
17.00: Membersamai Mba Althaf, mengobrol dan makan bersama Mba Althaf dan suami
20.00: Kegiatan sabilillah bersama suami dan Mba Althaf
22.00: Belajar (membaca modul kuliah dan diskusi di tutorial online)
23.00: Quality time dengan suami lalu beristirahat

*warna biru merupakan kandang waktu untuk jadwal rutin, warna magenta merupakan kandang waktu untuk jadwal dinamis. Sedangkan untuk weekend, jadwal rutin lebih dipanjangkan waktunya dibanding weekday. Kegiatan detil menjadi file privasi 😘

Terimakasih, IIP. Semoga bisa terlaksana, Devi!