Wednesday, January 24, 2018

Jurusan 'Universitas Kehidupan' yang Kupilih

First Nice Homework

Bismillah. Pada Nicehomework (NHW) perdana di kelas Matrikulasi Institut Ibu Profesional ini, kami diminta untuk menjawab beberapa pertanyaan berkaitan dengan Adab mencari ilmu dan jurusan ilmu yang ingin ditekuni di 'Universitas Kehidupan' ini.


Tidak heran mengapa nama komunitas dan perkuliahan ini menyandang kata Profesional. Karena segala sesuatunya tersusun dan terkonsep, memerhatikan betul pedoman-pedoman berperilaku walau hanya via media online, mengutamakan tata cara mencari ilmu yang tidak sedikit berdasar dari Qur'an dan Hadits.

Jika saya diminta untuk menjawab pertanyaan dasar, jurusan ilmu apa yang ingin ditekuni, sejak dulu saya mendambakan banyak jurusan. Menurut saya, menjadi ibu bukan sekedar harus pintar dalam hal kognitif. Banyak kemampuan-kemampuan lain yang harus ditekuni karena mau tidak mau, ibu harus mampu ber-multitasking dalam kesehariannya.

Ada satu jurusan yang menurut saya mendasar sekali. Human Psychology atau Psikologi Manusia. Ya, saya selalu ingin menggali ilmu dari jurusan tersebut. Mengapa? Ada hal-hal yang harus saya damaikan didalam diri saya pribadi untuk menjalani ombang-ambing kehidupan mendatang. Terkadang, saya masih berpikir bahwa saya membenci diri saya dan bahkan menyelimuti pikiran-pikiran saya dengan hal psimis lainnya. Salah, bukan?

Banyak hal-hal yang harus saya perbaiki dalam diri saya. Mempelajari ilmu psikologi tentunya juga akan membantu saya dalam banyak hal, terutama dalam mengayomi suami dan anak, orangtua dan mertua, mungkin juga bisa berkontribusi dalam organisasi pendidikan anak, remaja atau bahkan dewasa.

Walau sampai saat ini saya belum diqodar Allah untuk mengambil jurusan tersebut secara real, namun saya yakin ada banyak sekali hikmah yang Allah selipkan dalam segala hal yang saya hadapi.

قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: الكَلِمَةُ الحِكْمَةُ ضَالَّةُ المُؤْمِنِ، فَحَيْثُ وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Hikmah adalah barang hilangnya seorang mukmin, maka dimana saja ia mendapatkannya maka ia lebih berhak atasnya”

Mahir dalam mencari hal baik bahkan dalam kondisi terburuk memang tidak mudah, bukankah Allah tidak membiarkan hambanya menangani kesulitan diluar kemampuan dirinya?

Saya berpegang teguh pada strategi tersebut sebagai awalan memahami jurusan ilmu yang saya inginkan. Jika saja saya diberi kesempatan untuk berkuliah dengan jurusan Psikologi, biaya yang keluar tidak akan sedikit, bahkan saya harus membuka lebar-lebar hati saya untuk meresapi dan merubah apa yang salah.

Begitulah saat ini saya mencoba memahami ilmu tersebut, dalam keseharian langsung dengan keluarga, kerabat dan rekan kerja. Namun menurut saya itu belum cukup dan sedikit lebih sulit.

Sharing dengan teman yang diberi kelonggaran untuk memperdalam ilmu psikologi, membaca, dan atau mengikuti seminar dan pelatihan-pelatihan yang berkaitan dengan pembangunan keluarga, komunikasi efektif, dan pola asuh positif yang mayoritasnya berdasar pada ilmu psikologi tersebut juga beberapa cara yang saat ini bisa saya lakukan.

Dan hal terbaik yang harus saya perbaiki dalam pencarian ilmu tersebut adalah pengamalannya. Ya. Menurut saya itu adalah hal yang cukup sulit dari sekian aspek yang harus dimiliki dalam menggali ilmu. Mengamalkannya. Mudahnya, mengimplementasikannya. Mempraktikkan semua ilmu dalam kehidupan keseharian. Tidak jago dalam teori saja namun berhasil melawan kesulitan untuk eksekusi langsung dalam menghadapi orang lain, keluarga, dan diri sendiri tentunya.


Semoga Allah mempermudah saya dalam penggalian ilmu-ilmu tersebut dan keinginan-keinginan yang tertuliskan diatas.

#NHW #1
#Day #1
#KuliahMatrikulasiBatch5
#AdabMenuntunIlmu

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.