Sunday, March 18, 2018

Makna Sejati Sebuah Produktivitas


Bismillahirrahmanirrahim

Materi di pekan 8 kelas matrikulasi batch 5 ini membahas tentang misi spesifik hidup dan produktivitas. Setelah saya kunyah baik-baik materi yang diberikan pekan ini, lagi-lagi saya terenyuh dan berpikir dalam-dalam, betapa Allah menginginkan kita mempelajari banyak sekali hal bahkan untuk sesuatu yang sudah terlewat.

Setelah berusaha mencari dan memahami apa misi hidup kita, sampai membuat kuadran aktivitas yang saya bisa dan saya suka, tibalah saya tertegun lagi saat membaca salah satu tagline yang berbunyi “Jadilah profesional dan rezeki akan mengikuti. Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan, bukan bersungguh-sungguh karena uang.”

Bahwa menjadi produktif bukan sekedar mendapat lebih banyak kantong uang, namun bagaimana aktivitas yang profuktif tersebut menambah kedekatan kita kepada Allah, melekatkan diri kita dalam memerani seorang istri dan ibu, serta seberapa manfaatkah diri kita untuk semesta.

Ketika Allah memberi kita sebuah kemampuan, maka jalani. Karena bisa jadi itulah misi hidup kita yang sebenarnya. Jangan biarkan kita menjadi salah satu manusia paruh baya yang bingung akan fungsi dirinya sehingga hal tersebut disebut dengan mid-life crisis yang dialami sebagian orang. Sad to say.

And after all, sedari tadi yang saya pikirkan saat menulis ini adalah, bagaimana sehingga nanti Mba Althaf dan adik-adiknya tidak “terlambat” dalam menemukan misi spesifik hidup dan potensi dirinya yang sesuai fitrah akan mereka alami dalam masa pre-aqil baligh (10-13 tahun) atau saat memasuki usia aqil baligh (14 tahun keatas). Semangat! :’)

Setelah melihat kembali ke ranah kuadran aktivitas yang saya bisa dan suka di NHW 7, maka akan saya tarik aktivitas sebagai Educator sebagai aktivitas yang saya pilih. Alhamdulillah, biidznillah Allah dengan jalan skenarionya yang penuh kejutan mengantarkan saya ke dunia ini tepat setelah saya meninggalkan dunia sekolah menengah atas.

Namun, masih ada 3 elemen yang mendukung misi spesifik hidup dengan produktivitas. Yaitu Be, Do, dan Have.

Mental seperti apa yang harus saya miliki untuk menjadi apa yang saya inginkan (be)? Adalah mental yang penuh dengan ketulusan dan kesungguhan. Bahwa mendidik bukan hanya mengajarkan ilmu bersumber buku, atau menyuruh peserta didik mencatat puluhan kata di papan tulis. Namun bagaimana saya bisa melihat perkembangan menyeluruh dari segi kognitif, sosial emosional serta moral dengan berdasar ketulusan hati, karena hal itu bukan sesuatu yang mudah. Siapa saja mampu, namun tidak mudah.

Apa yang harus saya lakukan untuk bisa menjadi apa yang saya inginkan (do)? Jelas bahwa saya harus terus belajar. Karena saat menjadi seorang guru, dosen atau seorang pakar pendidik lainnya, waktu belajar saya yang sesungguhnya adalah ketika saya menghadapi mereka para peserta didik. Teori akan banyak memenuhi otak saya, namun semua itu hanya bisa terealisasi saat saya bisa mengalirkan ilmu dengan menggunakan hati sebagai dasarnya. Hal kedua setelah belajar adalah improvisasi diri, selalu melakukan evaluasi atas apa yang kurang entah dalam metode maupun materi saat saya mengenakan gelar sebagai seorang pendidik.

Apa yang akan saya lakukan ketika saya sudah memiliki yang saya harapkan (have)? Maka saya akan terus mengalirkan ilmu kepada anak-anak saya khususnya, dan peserta didik saya umumnya, sehingga ilmu yang pernah terpatri tidak akan berhenti dan mati. Terlebih jika itu bisa menjadi jariyah dan bermanfaat dalam ranah sabilillah.



Tentang dimensi waktu…

Lifetime Purpose
Dalam kurun waktu kehidupan saya, saya ingin menjadi seorang istri dan ibu pembelajar dan pendidik yang handal. Menjadi kebanggaan keluarga dan menjadi media Allah dalam menjadikan anak-anak salih dan saliha. Terus menebar kebermanfaatan bagi keluarga dan sesama. Insyaallah aamiin.

Strategic Plan
Dalam kurun waktu kehidupan saya selama 5-10 tahun kedepan, saya akan berusaha untuk menyelesaikan studi hingga strata 3, insyaallah. Terus menabung mimpi untuk menjadi seorang dosen yang tetap bisa produktif dari dalam rumah, menjadikan keluarga saya pusat bisnis dan produktivitas saya tanpa menghabiskan banyak waktu diluar rumah. Insyaaallah aamiin.

New Year Resolution
Dan yang ingin saya capai dalam kurun waktu satu tahun adalah menjadi pribadi yang lebih profesional dalam membagi waktu, mengatur emosi serta mendapat nilai baik dan mampu mendalami setiap ilmu yang saya dapat di perkuliahan untuk saya praktikkan dalam ranah domestik (membuat kurikulum pembelajaran untuk Mba Althaf) dan ranah sosial (menjadi guru yang profesional untuk murid-murid saya)



Devi, ingin berubah atau kalah? Start now!

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.