Bismillahirrahmanirrahim
Materi di pekan 8 kelas matrikulasi batch 5 ini membahas
tentang misi spesifik hidup dan produktivitas. Setelah saya kunyah baik-baik
materi yang diberikan pekan ini, lagi-lagi saya terenyuh dan berpikir
dalam-dalam, betapa Allah menginginkan kita mempelajari banyak sekali hal
bahkan untuk sesuatu yang sudah terlewat.
Setelah berusaha mencari dan memahami apa misi hidup kita,
sampai membuat kuadran aktivitas yang saya bisa dan saya suka, tibalah saya
tertegun lagi saat membaca salah satu tagline yang berbunyi “Jadilah profesional
dan rezeki akan mengikuti. Uang akan mengikuti sebuah kesungguhan, bukan
bersungguh-sungguh karena uang.”
Bahwa menjadi produktif bukan sekedar mendapat lebih banyak
kantong uang, namun bagaimana aktivitas yang profuktif tersebut menambah
kedekatan kita kepada Allah, melekatkan diri kita dalam memerani seorang istri
dan ibu, serta seberapa manfaatkah diri kita untuk semesta.
Ketika Allah memberi kita sebuah kemampuan, maka jalani. Karena
bisa jadi itulah misi hidup kita yang sebenarnya. Jangan biarkan kita menjadi
salah satu manusia paruh baya yang bingung akan fungsi dirinya sehingga hal
tersebut disebut dengan mid-life crisis yang dialami sebagian orang. Sad to
say.
And after all, sedari tadi yang saya pikirkan saat menulis
ini adalah, bagaimana sehingga nanti Mba Althaf dan adik-adiknya tidak “terlambat”
dalam menemukan misi spesifik hidup dan potensi dirinya yang sesuai fitrah akan
mereka alami dalam masa pre-aqil baligh (10-13 tahun) atau saat memasuki usia
aqil baligh (14 tahun keatas). Semangat! :’)
Setelah melihat kembali ke ranah kuadran aktivitas yang saya
bisa dan suka di NHW 7, maka akan saya tarik aktivitas sebagai Educator sebagai
aktivitas yang saya pilih. Alhamdulillah, biidznillah Allah dengan jalan
skenarionya yang penuh kejutan mengantarkan saya ke dunia ini tepat setelah
saya meninggalkan dunia sekolah menengah atas.
Namun, masih ada 3 elemen yang mendukung misi spesifik hidup
dengan produktivitas. Yaitu Be, Do, dan Have.
Mental seperti apa yang harus saya miliki untuk menjadi apa
yang saya inginkan (be)? Adalah mental yang penuh dengan ketulusan dan
kesungguhan. Bahwa mendidik bukan hanya mengajarkan ilmu bersumber buku, atau
menyuruh peserta didik mencatat puluhan kata di papan tulis. Namun bagaimana
saya bisa melihat perkembangan menyeluruh dari segi kognitif, sosial emosional
serta moral dengan berdasar ketulusan hati, karena hal itu bukan sesuatu yang
mudah. Siapa saja mampu, namun tidak mudah.
Apa yang harus saya lakukan untuk bisa menjadi apa yang saya
inginkan (do)? Jelas bahwa saya harus terus belajar. Karena saat menjadi
seorang guru, dosen atau seorang pakar pendidik lainnya, waktu belajar saya
yang sesungguhnya adalah ketika saya menghadapi mereka para peserta didik. Teori
akan banyak memenuhi otak saya, namun semua itu hanya bisa terealisasi saat
saya bisa mengalirkan ilmu dengan menggunakan hati sebagai dasarnya. Hal kedua
setelah belajar adalah improvisasi diri, selalu melakukan evaluasi atas apa
yang kurang entah dalam metode maupun materi saat saya mengenakan gelar sebagai
seorang pendidik.
Apa yang akan saya lakukan ketika saya sudah memiliki yang
saya harapkan (have)? Maka saya akan terus mengalirkan ilmu kepada anak-anak
saya khususnya, dan peserta didik saya umumnya, sehingga ilmu yang pernah
terpatri tidak akan berhenti dan mati. Terlebih jika itu bisa menjadi jariyah dan
bermanfaat dalam ranah sabilillah.
Tentang dimensi waktu…
Lifetime Purpose
Dalam kurun waktu kehidupan saya, saya ingin menjadi seorang
istri dan ibu pembelajar dan pendidik yang handal. Menjadi kebanggaan keluarga
dan menjadi media Allah dalam menjadikan anak-anak salih dan saliha. Terus menebar
kebermanfaatan bagi keluarga dan sesama. Insyaallah aamiin.
Strategic Plan
Dalam kurun waktu kehidupan saya selama 5-10 tahun kedepan,
saya akan berusaha untuk menyelesaikan studi hingga strata 3, insyaallah. Terus
menabung mimpi untuk menjadi seorang dosen yang tetap bisa produktif dari dalam
rumah, menjadikan keluarga saya pusat bisnis dan produktivitas saya tanpa
menghabiskan banyak waktu diluar rumah. Insyaaallah aamiin.
New Year Resolution
Dan yang ingin saya capai dalam kurun waktu satu tahun
adalah menjadi pribadi yang lebih profesional dalam membagi waktu, mengatur
emosi serta mendapat nilai baik dan mampu mendalami setiap ilmu yang saya dapat
di perkuliahan untuk saya praktikkan dalam ranah domestik (membuat kurikulum
pembelajaran untuk Mba Althaf) dan ranah sosial (menjadi guru yang profesional
untuk murid-murid saya)
Devi, ingin berubah atau kalah? Start now!
No comments:
Post a Comment
Note: Only a member of this blog may post a comment.