Saturday, February 16, 2019

"Bunda Sayang"


Anyone can be cool but awesome takes practice – Lorraine Peterson.

Beberapa kali saya perhatikan, laki-laki yang saat ini menjadi suami saya menyebutkan kutipan tersebut di setiap rapat mingguan yang kami jalani di tempat kami mengabdi dulu. Siapa saja bisa jadi keren, tapi yang luar biasa adalah yang bisa mempratikkan segala ilmu dan teori dalam kesehariannya.

Saya sempat berdecak kagum, karena memang tidak salah. Untuk menjadi seseorang yang luar biasa, wawasan memang sangat penting. Namun, praktik dan pengamalannya yang menurut saya menjadi penentu ilmu tersebut akan bermanfaat atau berdebu.

Biidznillah, sampailah saya pada tahap menjadi seorang wanita yang disebut juga sebagai orang tua. Quote di atas tadi sering kali menampar saya kanan dan kiri, memang ilmu yang saya gali masih sangat sedikit, namun apakah saya sudah totalitas dalam pengamalannya di setiap rutinitas?

pict source: Pinterest

“Alirkan kebutuhan untuk mengeluarkan ribuan kata perhari ke dalam tulisan, sehingga gak cerewet-cerewet banget ke suami dan anak”

“Saat marah, atur pernapasan. Inhale-exhale. Kalau bisa ditangani, silahkan. Kalau tidak, tinggalkan sebentar.”

“Berkata yang baik, berprasangka yang baik. Sesungguhnya di dalam dzon ada dosa, siasati dengan profesional. Your words and thoughts reflect who you really are.”

Contoh, ketiga hal di atas. Basic yet complicated when it comes to a try. Khususnya kepada saya, yang masih punya banyak “pe-er” akan kestabilan emosi dan pola hidup. Bahkan saya masih sering melamun, lalu berpikir kenapa Allah memberikan saya qodar untuk menjadi orang tua dan istri sebegini cepat?

Karena Allah ingin saya memfungsikan diri dan terus belajar.

Ada banyak sekali sumber untuk saya gali dan pelajari. Namun dari jumlah sebanyak itu, manakah yang benar-benar bisa membuat saya awesome seperti yang dikatakan Lorraine di atas?

Alhamdulillah, setelah setahun menunggu dan sempat ada gap karena keterlambatan untuk mendaftar, saya bisa kembali menantang diri untuk mengikuti kelas lanjutan di Bunda Sayang Ibu Profesional. Namun, apa yang membuat saya ingin sekali berada di tahap sana?

Karena saya tidak ingin selesai dengan menyedihkan *glassy eyes*

Saya tidak ingin berhenti menjadi saya yang saat ini. Saya masih perlu menata diri, mengendalikan emosi, merancang visi dan misi, menjadi kebanggan anak dan suami, serta memasuki Surga Allah tanpa hisaban melalui empat sisi. Menjadi istri yang menjaga sholat lima waktu, bersungguh-sungguh dalam puasa Ramadhan, menjaga farji dari pelanggaran, dan taat kepada suami.

Lagi, empat hal namun rumit jika tidak didasari hati yang luas, ilmu yang mumpuni, serta batin dan raga yang tangguh untuk mempraktikkan ilmu dan teori yang tercatat. Itulah mengapa saya membutuhkan “tangan bantuan”, saya membutuhkan media untuk dapat konsisten dalam empat hal tersebut, sehingga prospeknya saya akan lebih kuat dalam cabang kewajiban saya sebagai sekolah yang utama untuk anak-anak saya sepanjang hidup. Sungguh berat, namun mulia :')

Karena yang terpenting adalah bagaimana wawasan tidak sekedar menjadi pedoman dan catatan. Namun menjadi penolong, penggugah, dan pendorong untuk mulai bergerak dan memulai implementasi. Semoga Allah permudah.

Lagi, siapakah yang bisa membuat saya menjadi awesome seperti yang dikatakan kutipan di atas?
Ya, jawabannya adalah diri saya sendiri. Takes practice. Takes practice. Takes practice.

pict source: instagram.com/shelley_illustration
#semangatbundasayang
#ibuprofesionalbogorbergerak

2 comments:

  1. semoga allah memudahkan setiap langkah kita menemani anak-anak tumbuh dan berkembang yak. mangats kakaaaa

    ReplyDelete
  2. Huaaaa di comment ceu Ika :")))) aamiin aamiin ceu, terima kasih banyak do'a baiknya. semangat juga ya ceu!!

    ReplyDelete

Note: Only a member of this blog may post a comment.